Wednesday, October 13, 2010



"kios cabe pak zainal" adalah nama usaha pribadinya yang telah dijalani selama puluhan tahun. orang ini pelakunya, paman saya--biasa saya menyapanya "mak zai"--adalah orang yang terbilang gigih menjalani hidup. kesederhanaan dan kegigihannya menginspirasi saya untuk berusaha tidak mengeluh saat mengalami kesulitan. beliau merupakan kakak laki-laki tertua ibu saya yang paling tidak banyak bicara namun selalu berhasil dibuat tertawa oleh lelucon yang dilontarkan ibu saya. kios cabe yang dijalaninya juga menjual bumbu rendang. konon, bumbu rendang dan tingkat kepedasan cabe yang dijual mak zai merupakan yang terbaik se-pasar klender, jakarta.


masih saya ingat, pertama kali melihat imitasi tinja anjing ini adalah di golden truly, gunung sahari, jakarta, tempat orang tua saya biasa membelikan saya mainan yang harganya sudah dipotong karena tidak laku. kala itu, orang tua saya tidak pernah mau membelikan benda favorit saya ini karena pasti mereka pikir akan konyol kalau membelikan anak yang dicintainya sebuah imitasi tinja anjing. mungkin hampir dua puluh tahun setelah itu, saya menemukan benda ini dijual di emperan bangla road, phuket, thailand. saya menebusnya dengan harga sekitar rp. 30.000. kini tinja anjing ini menemani saat-saat online saya di rumah karena diletakkan tepat di depan monitor.


di momen-momen tertentu, ipar dan sepupu saya suka mengirimkan kartu ucapan versi mereka yang sangat kreatif. kartu lebaran ini dibuat mereka untuk saya. konsepnya unik, seperti sebuah kwitansi yang telah ditulis dengan "bayaran" Rp 2.000 dalam bentuk prangko untuk membayar maaf setelah sebulan berpuasa.