Monday, May 24, 2010
Kalung manik-manik dayak. Sebagian besar manik-maniknya cukup kuno dan asli, sebagian lagi terbuat dari kaca. Aku beli waktu perjalanan menyusuri sungai Mahakam, Kalimantan Timur, tahun 2003. Waktu itu mampir di salah satu desa Dayak di tepian Mahakam dan bertemu nenek yang masih menyimpan manik-manik kunonya. Aku beli sebanyak rangkaian kalung seharga 100 ribu. Waktu di NYC, seorang bapak tiba-tiba bertanya padaku 'dimana aku mendapatkan kalung itu, karena menurut dia sangat bagus.' Aku jawab di Borneo Island, Indonesia. Di Brooklyn dalam dua kesempatan yang berbeda, dua orang anak tiba-tiba mendekatiku dan bilang: 'kalung kamu bagus' satunya lagi bilang: 'kalungmu bagus kaya kalung mamaku, dia orang Mexico.' Sampai sekarang aku masih sering memakainya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment